Catur dan Dunia Islam: Jembatan Ilmu dan Budaya

 


Ketika catur masuk ke dunia Islam, ia tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga sarana pendidikan dan refleksi intelektual. Para cendekiawan Muslim memainkan catur sebagai latihan logika dan strategi. Bahkan, khalifah dan tokoh besar seperti Harun al-Rasyid dikenal sebagai pecatur ulung.

Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, catur ditulis dalam berbagai karya ilmiah. Buku seperti "Kitab ash-Shatranj" karya al-Adli membahas teori dan teknik permainan dengan sangat detail. Dunia Islam-lah yang menjadi jembatan penyebaran catur ke Eropa.

Selain sebagai permainan, catur dianggap sebagai refleksi kehidupan: strategi, pengorbanan, dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Tak heran jika catur bertahan sebagai budaya lintas zaman di dunia Islam.


0 Comments