Siapa sangka, permainan yang dahulu identik dengan kakek-kakek di taman kini menjadi tren di kalangan Gen Z. Catur telah mengalami kebangkitan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, berkat kombinasi teknologi, budaya pop, dan komunitas daring.
Serial Netflix "The Queen’s Gambit" menjadi titik balik besar. Kisah Beth Harmon tak hanya memikat secara sinematik, tapi juga memperkenalkan catur sebagai permainan yang keren, penuh drama, dan estetis. Setelah tayang, pencarian "cara bermain catur" melonjak drastis di internet.
Selain itu, platform seperti Twitch dan YouTube memainkan peran penting. Banyak streamer muda yang menyiarkan permainan catur mereka secara live, lengkap dengan komentar lucu dan gaya kasual. Ini menjadikan catur lebih akrab dan menarik bagi penonton muda.
Chess.com dan Lichess juga mempermudah akses. Anak muda tak perlu membeli papan fisik atau mencari lawan. Cukup buka aplikasi, dan mereka bisa bermain melawan siapa saja dari seluruh dunia.
Tren ini memperlihatkan bahwa Gen Z bukan generasi yang hanya terpaku pada hal-hal instan. Mereka justru tertarik pada tantangan intelektual dan permainan yang mengasah otak, asalkan disajikan dengan cara yang menarik.
Catur juga menjadi media untuk membangun komunitas. Klub-klub online, grup diskusi, dan turnamen daring mempererat koneksi antar pecatur muda. Mereka berbagi strategi, membahas game, hingga membuat meme bertema catur.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa permainan tradisional bisa tetap relevan, bahkan booming, di era digital. Yang dibutuhkan hanyalah cara pendekatan yang sesuai dengan zaman.
0 Comments